Hemofilia adalah penyakit genetis (bersifat menurun) yakni adanya, gangguan dalam proses pembekuan darah. Pasien yang
mengidap hemofilia tidak bisa menghasilkan protein plasma yang diperlukan untuk pembekuan darah. Biasanya, hemofilia diturunkan melalui ibu, tetapi hampir selalu nicnyerang Iaki-laki, Hemofilia merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang diturunkan oleh kromosom X, sehingga wanita berperan sebagai pembawa sifat hemofilia (carrier) yang diturunkan kepada anak lelakinya. Walaupun terdapat pula kasus yang sangat jarang yaitu penderita hemofilia wanita, yang terjadi jika pria hemofilia menikah dengan wanita carrier hemofilia.
Hemofilia A timbul jika ada efek gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVIII), sedangkan hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B tidak dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
Gejala-gejala
a. Pendarahan hebat dan berulang tanpa sebab yang jelas
b. Pendarahan pertama biasanya terjadi pada usia kurang dari 18 bulan setelah mengalami cedera ringan
c. Mudah memar
d. Bila terjadi luka sobek di permukaan tubuh, darah terus mengalir dan memerlukan waktu berhari-hari untuk membeku
e. Ketika terjadi pendarahan, darah menjadi lunak sehingga tidak bisa menutup pembuluh darah yang terluka
f. Bila terjadi luka di bawah kulit, akan timbul memar / lebam kebiruan disertai rasa nyeri hebat.
Cara kerja klorofil
Salah satu fungsi utama klorofil adalah regenerasi sel yang membantu proses penutupan jaringan luka. Klorofil dapat mempercepat penyembuhan luka dengan cara merangsang fibroblas, yaitu sel pembentuk jaringan ikat yang berperan penting dalam penyembuhan luka sehingga darah yang keluar dari luka dapat terhenti. Fibroblas dapat dipacu dengan cara menambahkan larutan klorofil sebanyak 0,05-0,5% (Smith, 1944). Kemampuan klorofil dalam menstimulir pembentukan sel darah merah juga sangat membantu pasien penderita hemofilia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar